Saturday, May 24, 2014

Puisi: Serpihan Kenangan

karya: Raniansyah

Dia datang menyambut biru langitmu
lalu datang lagi di langit putihmu
terus datang hingga jingga langit barat
langit menghitam pun ia tak kunjung pergi
terjaga bersama hingga larut dan terlarut
dalam satu makna yang masih dicari
dalam kata tak terdefenisi
dalam rasa yang belum terpahami
lantas tak sanggup berucap
bahkan sekedar menulis status "aku galau"
karam dalam duka dan bisu

kupikir ia akan bergegas pergi
kala rona jingga menghias langit timur
tapi ia masih setia dan terus begitu
hingga garis hitam menghias katup mata
ahh, kupikir benar-benar galau
tak sanggup terbang dengan sayap retak
juga tak mampu berlayar dengan layar sobek
ini bait-bait Galau, solusinya bukan nyanyian
bukan puisi apalagi status
Tuhan yang memahami rasa
Tuhan pula yang mengerti makna
maka,...Kutahu saat ini hanya pada Tuhan
dapat kuberbagi dan bersaksi...


Makassar, 25 Mei 2014
Comments
2 Comments