Thursday, March 27, 2014

Andai perasaan mampu berbohong

Andai perasaan mampu berbohong
karya : Raniansyah 


Andai Perasaan mampu berbohong
'mungkin' aku akan trus berbohong
Menghindari pahit yang terasa 
menghampiri manis yang terpikir

Kadang pahit itu harus datang dari perasaan
tapi ku tidak mampu menghindarinya
layaknya anak kecil yang tak mampu menghindar,
ketika disuapi obat yang pahit
tapi 'mungkin' juga benar, pahit itu obat
tpi haruskah kita trus merasakan obat pahit?
tidak adakah yang manis?

Andai perasaan mampu berbohong
yang penting hanya jawaban 'ya'
setiap cinta yang datang, katakan 'ya'
setiap cinta meminta pergi pun katakan 'ya'
tak ada lagi kata 'tidak'

'Tidak', mungkin pahit
tapi 'tidak', bisa berarti baik
'ya' mungkin manis
tapi 'ya', mungkin tiada arti

Andai perasaan mampu berbohong
maka tak ada lagi orang setia
maka tak ada lagi yang berkata 'pahit'
maka tak ada lagi kasih-sayang.

Andai perasaan mampu berbohong
aku akan terus berkata 'ya'
hingga tiada hati yang tersakiti
Maaf, kadang aku harus bilang 'tidak'
itu lebih baik bagimu dan bagiku.

Makassar, 27 Maret 2014


Tuesday, March 25, 2014

Wakil? Demokrasi? Itu Apaan?

Wakil? Demokrasi? Itu Apaan?
Karya :Raniansyah
Jelangkung.....jelangkung
datang tak dijemput pulang tak diantar.
jelangkung...jelangkung
datang tak diundang, pulang tak diantar
Wakil? yah...mungkin mirip jelangkung jelang pemilu
hanya datang disaat kampanye
hilang ditelan bumi usai pemilu
jangankan batang hidung, jejak kaki pun tak terlihat
mereka begitu rajin memberi
memberi sarung berlabel 'Pilih Nomor'
memberi gula bermerek 'Pilih Nomor'
memberi duit dalam amplop berkop 'pilih nomor'
sepertinya sudah ada Industri 'Pilih Nomor'
mungkin juga demokrasi itu adalah Industri.
Wakil? wakil rakyat?
MUNGKIN' benar mereka mewakili
mewakili rakyat menikmati makanan enak
mewakili rakyat naik mobil mewah
mewakili rakyat hidup di rumah mewah
Jalan-jalan keluar negeri pun telah diwakili.
MUNGKIN... tugas rakyat hanyalah diam
karena semuanya sudah diwakili..
Ahh!! Silentium est Aureum, diam adalah emas. benarkah???
TIDAK!, ini bukan eranya diam
karena diam 'mungkin' berarti tertindas
harusnya kita menampar,
menampar mereka yang memberi
memberi karena butuh, memberi label 'pilih nomor'
demokrasi bukanlaah Industri
Suara kami bukan komoditas perdagangan.
Jangan membelinya, jangan membarternya
Jangan lecehkan kami...
atau saya menanyai saudara
"wakil? Demokrasi? itu apaan?!!!
Makassar, 26/03/2014