Thursday, July 19, 2012

Pantun Nasehat


Pantun
Raniansyah

Banyak cuka dalam acar
Rasanya asin sangat parah
Jangan dulu punya pacar
Kalau belum tamat sekolah

Mudi-mudi di terminal daya
Melihat pemuda sangat cakep
Mau lihat ragam budaya
Cobalah berkunjung ke  Pangkep

PUING HARAPAN


PUISI
PUING HARAPAN
Karya : Raniansyah

Di antara beribu kata terpendam
Di balik sejuta senyum tersirat
Di antara tetes-tetes keringat
Di atas sebuah puing harapan
kubermimpi, kuberharap, kuberangan

Andai dunia mengerti
Bila mereka tahu
Ada seberkas cahaya di sini
Dimana ? Di sini, di hati
 Cahaya ?,  Ya.. cahaya…
Seberkas cahaya harapan
Dari anak negeri, untuk anak negeri

Ketika bisnis jadi prioritas mereka
siapa mereka?
mereka yang biasa tawarkan bantal ikrar jelang pemilu
yang selalu akrab dengan kasur solidaritas
walau akhirnya, setitik kapuk pembuktian pun tak ada.
Mereka yang dengan gagahnya disebut Pemimpin
yang megah dengan sapaan wakil rakyat
Walau itu hanya nama, walau itu hanya identitas
Internal parpol jadi urusan utama
Rakyat akhirnya jauh dari harapan

Rakyat kini….mungkin tak percaya lagi
Bangunan harapan kini runtuh
tapi diantara reruntuhan itu
Kita masih punya puing-puing
Puing? Ya…Puing harapan
Dari generasi, generasi penerus?
Bukan…tapi generasi pelurus
Kita bisa merangkai puing harapan
Kita mampu saling merangkul
Kita dapat membangun harapan dari puing itu

Aku, kami, kita siap membangun puing itu
Dari anak Indonesia untuk Indonesia
Karena kami ditakdirkan harus untuk itu.





















Nama : Raniansyah
Kelas  : XII Ibnu Khaldun