Assalamu'alaikum...
Saudara-saudaraku Umat Islam yang dirahmati oleh Allah SWT...
kali ini aku mau share tentang Valentine's Day...JANGAN PERNAH RAYAKAN/PERINGATI KARENA SUNGGUH ITU BUKAN BUDAYA KITA DAN ITU DIHARAMKAN DALAM ISLAM.....
BARANG SIAPA DIANTARA UMAT MUSLIM MEMPERINGATINYA....MAKA TERMASUK IA KE DALAM GOLONGAN KAFIR ....SEMOGA KITA MENGERTI.....
Tidak diragukan lagi bahwa konspirasi ( jahat )
orang-orang Yahudi dan Nashrani tanpa terasa telah membuahkan hasil
nyata. Erosi moral yang melanda umat manusia di zaman milenium ini merupakan
salah satu wujud nyata dari drama penghancuran Islam. Kebenaran disembunyikan,
sedangkan kebathilan dan kebohongan ditonjolkan.
Pergeseran nilai
terjadi, dari nilai-nilai Ilahi yang benar menjadi nilai-nilai syaithani yang
kotor dan bathil. Umat Islam semakin diarahkan kepada nilai-nilai jahat yang
nampaknya Islami dan dapat diterima akal tetapi sebenarnya menjauhkan ummat
Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah r.
Berkembanglah berbagai
pendapat mengenai nilai-nilai Islam yang sudah kuno dan ketinggalan zaman
sehingga perlu sedikit disesuaikan dengan perkembangan zaman. semua ini tidak
terlepas dari usaha-usaha musuh Islam yang senantiasa berusaha menghancurkan
umat Islam, maka sungguh benar firman Allah U:
]وَلَنْ تـَرْضَىعَنْكَ الْيــَهُـْودُ وَ لاَ الـنَّصَارَى حَـتــَّىتــَـتــَّبِعَ مِلَّـتــَـهُمْ [ البقرة : 120
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (QS. Al-Baqarah : 120)
Konspirasi jahat tersebut banyak diarahkan kepada generasi muda Islam
sebagai generasi yang diharapkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan
umat dan masih memiliki waktu yang cukup panjang dalam menata dan meniti kehidupan.
Namun tanpa disadarinya dirinya telah diracuni dengan berbagai nilai kotor yang
bathil sehingga menjadikannya terlena. Salah satu diantaranya adalah Valentine’s
Day (hari kasih sayang).
Valentine’s Day berawal dari
semboyan sederhana yang nampaknya baik bahkan sesuai dengan Islam, dilancarkanlah
Gazwul Fikri (invasi pemikiran) yang pada akhirnya berkembanglah budaya
pacaran, saling memberi kartu ucapan kasih sayang, bahkan lebih jauh
dilanjutkan dengan dansa-dansi, bernyanyi, berciuman, berpelukan dan cumbuan
antara lawan jenis, padahal mereka belum terikat oleh tali pernikahan yang sah.
Penurunan moral yang
sangat menjijikkan ini terjadi pada setiap tanggal 14 Februari. Bagi generasi
muda, termasuk generasi muda Islam yang jahil (bodoh) terhadap agamanya,
Valentine’s Day (hari kasih sayang) merupakan hari keramat yang
ditunggu-tunggu kedatangannya karena merupakan moment untuk mencurahkan kasih
sayangnya kepada sang pacar, sehingga perbuatan amoral pun sah untuk dilakukan.
Padahal kita wajib mendahulukan cinta dan kasih sayang kita kepada Rasulullah r, daripada kecintaan kita kepada ibu bapak dan segenap manusia.
Rasulullah r bersabda :
) لاَيـُؤْمـِنُ أَحَدُكُمْ حَـتــَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالـِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنـــَّاسِ أَجْمـَعِيْنَ ( رواه البخاري و مسلم
”Tidaklah sempurna iman salah seorang diantara kamu sehingga aku
lebih ia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan segenap manusia” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Pada abad ke-tiga
masehi, berkuasa seorang raja Romawi bernama Claudus II Ghoticus. Dengan
kekuasaannya dia menghukum pancung seorang pendeta bernama Santo Valentine pada
tanggal 14 Februari 269 M, karena dianggap bersalah menantang ketentuan
kerajaan. Santo Valentine telah menikahkan seorang remaja (prajurit) muda yang
sedang menjalani cinta kasih. Tindakan ini dianggap bertentangan dengan
ketentuan kerajaan, karena prajurit kerajaan yang belum menikah dianggap
memiliki ketangguhan yang luar biasa di medan perang. Bagi pihak gereja
tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar, karena telah melindungi orang
yang bercinta, sehingga dia dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang. Sehingga
tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai
hari kasih sayang bagi ummat kristiani.
Valentine’s Day juga merupakan
warisan budaya Romawi kuno, yaitu upacara pemujaan dan penyembahan kepada dua
Dewa besar Leparcus (dewa kesuburan) dan Dewa faunus (dewa alam
semesta). Upacara ini dirayakan tepatnya pada tanggal 15 Februari, masa
kekuasaan Kaisar Kontantine (280-337M.). Dalam upacara tersebut dia memberikan
kesempatan kepada para remaja wanita untuk menyampaikan pesan cintanya kepada
pria pujaannya. Kemudian para remaja pria akan menerima pesan-pesan cinta
tersebut, mereka berpasang-pasangan, bernyanyi bersama, berdansa dan biasanya
diakhiri dengan perbuatan amoral (coitus). Namun pada abad kelima Masehi
tepatnya tahun 494 M, oleh Paus Glasium I, upacara penyucian ini kemudian
ditetapkan sebagai peringatan hari kasih sayang (Valentine’s Day).
Tanggal peringatan diubah menjadi setiap 14 Februari, yaitu tanggal dihukumnya
pendeta Santo Valentine, karena itulah Paus Glassium I dikenal sebagai pelopor
peringatan Valentine’s Day.
1. Tasyabbuh Bil Kuffar
Melirik dari sejarah Valentine’s
Day, terlihat jelas bahwa hal tersebut merupakan salah satu upacara
peribadatan ummat diluar Islam. Islam
tidak memperkenankan mengambil cara-cara peribadahan yang tidak memiliki
sumber, baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah Rasulullah r, sebagaimana Rasulullah r bersabda :
) مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنـــَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُـوَ رَدٌّ( رواه البخاري و مسلم
”Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam agama kami ini,
sesuatu yang tidak ada dasar dari padanya maka itu pasti tertolak” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Dan Allah U
memerintahkan agar ummat-Nya selalu berada dijalan-Nya yang lurus. Allah I berfirman dalam Al-Qur’an :
] وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِيْ مُسْـتـــَقِيْـمًا فَاتـــَّـبِـعُـوْ هُ وَ لاَتـــَـتــَّـبِـعُوْا السُّـبُلَ فَـتــَـفَرَّقَ بِـكُمْ عَنْ سَبِـيـْــلِهِ[ الأنعام : 153
”Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan itu mencerai
beraikan kamu dari jalan-Nya” (QS. Al An’am :153).
Perayaan Valentine’s
Day merupakan tindakan menyerupai orang-orang kafir, akan tetapi pada
kenyataannya tidak sedikit generasi muda muslim yang tidak paham terhadap Dien
(agama)nya ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut. Maka benarlah apa yang
disabdakan Rasulullah r
:
) لَتــَـتــَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بـــِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاٍع حَتــَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تــَـبَعْـتُمُوْهُمْ ( قُلْنــَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيـَهُوْدُ وَ النــَّصَارَى؟ قَالَ : ) فَمَنْ (رواه البخاري
”Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan (cara hidup) orang-orang
sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan seandainya
mereka memasuki lubang biawak pun, tentu
kalian akan mengikutinya". Kami
(para sahabat bertanya) Wahai Rasulullah apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani
? Beliau menjawab : "siapa lagi kalau bukan mereka". (HR. Bukhari)
2. Penetrasi Budaya sesat
Valentine’s Day yang telah meracuni generasi muda Islam adalah salah satu bukti
nyata dari produk Gazwul Fikri (invasi pemikiran) para musuh Islam, dan
merupakan salah satu wujud dari ketidak ridhaan Yahudi dan Nashrani kepada
ummat Islam. Perayaan Valentine’s Day menjadikan semakin merebaknya
budaya pacaran dikalangan generasi muda Islam. Padahal Islam melarang ummatnya
mendekati zina, apalagi turut andil dalam perbuatan zina, hukumnya adalah dosa
besar, firman Allah U:
] وَلاَ تــَقْرَ بُوْا الزِّنــــَى إِنــَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيْلاً [ الإسراء : 32
”Dan janganlah kamu mendekati
zina, itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’
: 32)
3. Perbuatan Mubazzir
Valentine’s Day yang dipenuhi hura-hura merupakan kegiatan yang
menghambur-hamburkan sumber daya, disamping itu tenaga dan waktu juga dipakai
untuk aktifitas yang sudah jelas-jelas tidak Islami, sehingga apa yang
dilakukannya tidak bernilai ibadah dan tidak bermanfa’at bagi dirinya sendiri
lebih-lebih bagi kemaslahatan ummat.
Nabi Muhammad r telah wafat dan tidak meninggalkan warisan berupa harta benda, beliau hanya
meninggalkan dua buah wasiat yang harus menjadi pegangan setiap muslim. Sabda
Beliau r :
) تـَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَ يْنِ لَنْ تُضِلُّوْا مَا تــَمَسَّكْتـُمْ بِهـــِمَا كِتــَابَ اللهِ وَسُنــَّتِيْ ( رواه الحاكم و مالك
”Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, kalian tidak akan
tersesat selama berpegang teguh kepadanya, (yaitu) Kitabullah dan rasul-Nya “.(HR.
Hakim dan Malik)
Ini adalah ajakan
Beliau r pada haji terakhirnya (Hajjatul wada’) di Arafah. Sebagai seorang
muslim hendaknya kita senantiasa sami’na wa atha’na (kami dengarkan dan
kami ta’ati), dan konsekuensinya adalah harus menjalankan Islam secara kaffah
(totalitas) dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak islami.
Oleh karenanya ummat
Islam terutama generasi muda Islam harus menjauhkan diri dan meninggalkan
perayaan Valentine’s Day karena itu semua tidak lepas dari rekayasa
jahat musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Wallahu a’lam bisshawab (Sumber : Abu Rabbani)
Saudara-saudaraku....! ada banyak referensi yang bisa kita jadikan acuan untuk mengetahui lebih banyak tentang valentine....semoga kita tidak bosan-bosannya mempelajari ilmu-ilmu tentang agama....dan semoga kita tidak menjadi penghuni neraka karena memperingati Valentine's Day.....
Ingat pesan Rasulullah.......mengikuti kebiasaan suatu kaum maka kita termasuk di dalamnya....jadi hindarilah perilaku barat yang kafir itu....
sekian share aku kali ini, aku cuman ingin kita semua berjumpa di surga Allah kelak, dan tidak terjerumus ke neraka karena ikut budaya suatu kaum yang bertentangan dengan agama kita....
Wassalamu'alaikum Wr.wb