Pesan-pesan,
amanat, kata-kata bijak, nasehat Pahlawan
SULTAN
HASANUDDIN
lahir di Makassar, 12 Januari 1631
Wafat. Makassar 12 Juni 1670
lahir di Makassar, 12 Januari 1631
Wafat. Makassar 12 Juni 1670
Orang Bugis-Makassar menyebutnya
“Jangang Lakiya Battu Iraya”
Orang Belanda Menjulukinya “Haanstjes van Het Oosten”
Indonesiapun lebih mengenalnya “Ayam Jantan dari Timur”
I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Mohammad Bakir Tumenanga Ribulla Pangkawi, Putra Sultan Malikussaid dan I Sabbe Lokmok Tokuntu. Sultan Hasanuddin
Orang Belanda Menjulukinya “Haanstjes van Het Oosten”
Indonesiapun lebih mengenalnya “Ayam Jantan dari Timur”
I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Mohammad Bakir Tumenanga Ribulla Pangkawi, Putra Sultan Malikussaid dan I Sabbe Lokmok Tokuntu. Sultan Hasanuddin
“Sesungguhnya karena kesabaran rakyatku
bersedia memberikan apa yang mereka inginkan dalam perjanjian Bongaya melalui aku, tapi mereka menghendaki jantungku, dan
hati ini adalah martabat setiap manusia,“ kata sultan Hasanuddin saat akan
menyetujui perjanjian Bongaya
“Bugis-Makassar
adalah Saudara, aku dan Raja Bone bukanlah Musuh” kalimat terakhir yang
diucapkan Sultan Hasanuddin kala hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir
dalam keadaan sujud disaksikan seluruh penghuni benteng Somba Opu waktu itu.
Kita semua saudara, sipakatauki…saling
memanusiakanlah sipaikainge’ki, saling mengingatkanlah, sipakalebbi’ki…saling
menghargailah. siri’ na pacce, lebih baik mati dengan kehormatan daripada hidup
menanggung malu. Terus tegakkan kebenaran untuk kemaslahatan umum tanpa pandang
bulu, apapun yang terjadi sebagai sosok “Towarani”, ksatria pemberani yang
sesungguhnya.
itulah Pesan sultan Hasanuddin untuk kita
semua…
Terima kasih