Cipt:Ranianansyah
Musim hujan kini telah tiba,Imam dan kedua adiknya yaitu Fajri dan khairunnas yang masih duduk dibangku SD kesekolah harus menggunakan payung untuk bertiga .suatu ketika karena seringnya sepatu Imam basah,akibatnya sepatunya rusak dan tidak lagi layak pakai,Imam sangat bingung apa yang harus dilakukannya,kini sepatu yang tiga tahun telah dipakainya kini telah rusak, sepatu yang merupakan hadiah suatu lomba yang dimenangkannya 3 tahun lalu.kini Imam kebingungan harus memakai apa kesekolah.ia juga tidak berani meminta sepatu baru kepada orang tuanya karena saat ini ia mengerti bahwa orang tuanya berada dalam masalah kekurangan ekonomi.akhirnya Imam harus kesekolah memakai sandal jepit.
Suatu hari Imam kesekolah memakai sendal,baru ingin masuk ke kelasnya tiba-tiba seorang laki-laki gemuk berbadan tinggi berpakaian dinas warna hijau mempercepat langkah menghampirinya,ia adalah pak Ilyas wakil kepala sekolah di SD itu,setibanya dihadapan Imam guru tersebut menatap Imam,Imam hanya diam dan tertunduk .”nak..! kenapa kamu memakai sendal ?,”kata pak ilyas dengan nada lembut,namun Imam hanya diam dan tertunduk,melihat Imam hanya diam dan tertunduk,pak Ilyas lalu melanjutkan “Imam…sebentar jam istirahat kamu menghadap di ruangan bapak yah..!!,”kata pak ilyas.namun Imam hanya mengangguk dan masuk kedalam kelas.
Kriiiiiiiiiiiing….kriiing,bel istirahat pun berbunyi semua siswa nampak berhamburan keluar kelas,umumnya mereka nenuju kekantin untuk belanja,lain halnya dengan Imam nampak perlahan melangkah menuju sebuah ruangan di bagian selatan sekolah itu,yaitu ruangan kepala sekolah dan wakilnya.sesampainya didepan ruangan itu,Imam melangkah perlahan memasuki ruangan itu dan mengucapakan salam.seorang guru Nampak sedang duduk di ruangan itu,beliau adalah pak Ilyas,setibanya di hadapan pak Ilyas,imam hanya tunduk dan diam,”silahkan duduk nak..!,”kata pak Ilyas mempersilahkan Imam untuk duduk.Imam pun duduk dikursi didepan meja pak Ilyas,”nak..,kenapa kamu memakai sendal padahal kamu tahu kan bahwa ada peraturan sekolah tentang tata tertib berpakaian,yaitu setiap siswa diwajibkan memakai sepatu kesekolah,”kata pak Ilyas dengan nada tegas.”maafkan saya pak…!sepatu saya rusak,sedangkan orang tua saya tidak mampu untuk membeli sepatu baru untuk saya,”.pak Ilyas Nampak mengangguk ia mengerti dengan keadaan keluarga Imam yang memang kurang mampu.”iya nak..!!bapak mengerti,kalau begitu bapak memberi kebijakan lain kepadamu,kamu boleh memakai sendal kesekolah sampai orang tuamu mampu untuk membeli sepatu baru untukmu,”kata pak ilyas dengan nada lembut,”iya pak !! terima kasih,”kata Imam dan beranjak dari tempat duduknya hendak melangkah keluar ruangan tersebut.
Keluar dari ruangan itu,saat berjalan menuju kelasnya,Imam bertemu dengan Rangga sahabatnya.”Mam,kamu dari mana ? kamu kok murung begitu ?,”kata rangga kepada Imam,”aku datang menghadap pak Ilyas di ruangan kepala sekolah,karena aku memakai sendal kesekolah,sepatuku rusak,”jawab Imam sambil nenunduk.rangga menatap Imam dengan wajah prihatin ,rangga merasa simpati dengan Imam .
Kriiiiing……kriiiiiiiiing….bel masuk telah berbunyi,semua siswa nampak berlarian masuk kelas,Imam dan Rangga berjalan bersama masuk ke kelas mereka.siswa dikelas itu nampak eserius memperhatikan penjelasan guru yang mengajar dikelas mereka.beberapa jam kemudian jarum jam telas menunjukkan pukul 12.30,tiba-tiba kriiiiiiiiiriiiiiiiiiirng……kriiiring,bel panjang berbunyi tanda pulang semua siswa memasukkan peralatan belajar mereka ke dalam tas masing-masing.dan bersiap pulang.
Sepulang sekolah rangga dan Imam berjalan bersama,tak satu katapun yang terucap dari mulut mereka,namun sebenarnya dalam Hati rangga tertanam sebuah niat suci,Rangga menatap Imam dengan perasaan penuh simpati dalam hatinya berkata bagaimana perasaanku seandainya aku berada di posisi Imam sekarang apa yang akan aku lakukan,perasaan itu hampir membuat setetes air jatuh dari mata rangga,matanya Nampak berkaca-kaca menatap Imam.tanpa terasa mereka telah berada di depan rumah Imam,”Angga ,singgah dulu..!!,”kata Imam mengajak rangga sambil melangkah memasuki pagar rumahnya,”iya..makasih,aku langsung pulang saja,”.
Siang itu sepulang sekolah Imam langsung mengambil air wudhu dan mengajak adik-adiknya untuk sholat.”dek,sholat yuk..!,”kata Imam mengajak adiknya.”iya kak…!,”sahut kedua adiknya.mereka pun sholat dhuhur berjamaah,sehabis sholat mereka berdoa,dalam hati imam berdoa “ya Allah ampunilah dosa kedua orang tuaku,dosa adik-adikku,dosa teman-temanku,dosa guru-guruku dan dosa pemimpinku,berilah aku ketabahan menjalani hidup ini,jadikanlah aku anak yang berguna dan berbakti kepada orang tua,lindungilah aku dan keluargaku dari segala malapetaka dan marabahaya,serta bukakanlah pintu rezeki-Mu kepada keluargaku,amien ya rabbal alamin,”.sedangkan kedua adiknya juga ikut berdoa seperti Imam,doa mereka sangat mulia,sungguh anak-anak yang polos.sehabis sholat,mereka lalu makan siang bersama,didapur ibu mereka telah menyiapkan telur dadar kesukaan mereka.
Di rumah Rangga,Rangga sedang baring di kamarnya.ia terpikirkan Imam di sekolah tadi,ia berusaha untuk membantu Imam namun ia belum terfikir apa yang harus di lakukannya,ia Nampak kebingungan,namun beberapa saat kemudian tiba-tiba ia mendapat ide,ide yang sangat cemerlang.”aha..aku punya ide..!,”katanya dengan perasaan gembira.
Nampak matahari di ufuk barat telah tenggelam azan berkumandang di masjid,seperti biasa Rangga menuju ke masjid dan menunggu Imam di gerbang masjid,tak lama menunggu,Imam dan kedua adiknya telah datang untuk sholat berjamaah,mereka bersama-sama masuk ke masjid untuk sholat maghrib,sehabis sholat seperti biasa mereka tadarrusan bersama dibawah bimbingan guru agama di desa itu yaitu pak Zaenal.kali ini bacaan mereka adalah surah An-Nisaa….tiba giliran Imam membacakan beberapa ayat,ia membacanya dengan penuh semangat dan cara yang benar,walaupun sebenarnya ia berada dalam beberapa masalah ekonomi yang menimpa keluarganya namun ia tetap tegar dan semangat dalam menjalankan ajaran agama.Rangga sangat bahagia melihat sahabatnya yaitu Imam tetap tegar dalam menjalani masalah hidupnya,ia semakin merasa simpati kepada Imam.
Setelah semua siswa mendapat giliran membacakan beberapa ayat, waktu Isya telah tiba mereka kemudian kembali sholat berjamaah,sehabis sholat mereka pun pulang kerumah,di perjalanan Rangga menatap Imam sambil tersenyum ia terpikirkan idenya tadi siang untuk membantu Imam,”kamu kenapa Angga ? kok senyum-senyum sendiri !,”kata Imam melihat Rangga sering senyum-senyum sendiri,”aku nggak apa-apa kok !,”jawab rangga,namun sebenarnya dari tadi ia senyum karena ia merasa ia akan berhasil dengan idenya untuk membantu Imam.
Asik ngobrol di jalanan nggak terasa mereka telah sampai di depan rumah Rangga,”mampir dulu yuk..!,”kata rangga mengajak Imam dan adik-adiknya untuk mampir di rumahnya,”iya Angga,aku langsung pulang saja…! Makasih..aku mau belajar.,”jawab Imam.sesampainya dirumah Imam dan adik-adiknya lalu makan malam bersama dengan ayah dan ibunya,suasana makan malam itu sangat harmonis walaupun sehari hari lauk mereka hanya telur dadar namun keluarga mereka Nampak bahagia dan lahap dalam menyantap makanan itu seolah tiada beban diantara mereka.Sehabis makan Imam dan adik-adiknya langsung belajar,kadang kalau adik-adiknya kurang mengerti dalam pelajaran di sekolah mereka selalu meminta bantuan kakaknya yaitu Imam,pantas saja mereka selalu berprestasi di sekolah itu semua karena ketekunan mereka dalam belajar,mereka nampak akur satu sama lain.
Sementara dirumah rangga,sehabis makan malam,rangga sedang duduk bersama dengan ayah dan ibunya diruang keluarga,hari ini Rangga Nampak aneh biasanya sehabis makan ia langsung belajar namun kali ini ia duduk didekat ayahnya dan menonton TV,tiba-tiba “pak boleh nggak aku bantu orang.?,”kata rangga,”boleh nak..,emangnya kamu mau bantu siapa,?”jawab pak Rahmat ,”aku mau bantu Imam pak,sepatunya rusak sedangkan orang tuanya tidak mampu membelikannya sepatu baru,”kata Rangga lagi,”oh iya besok ayah mau ketoko,sekalian ayah akan membelikan sepatu baru untuk Imam,”kata pak Rahmat,ayah rangga.rangga bersorak ria “horeee…horeee,”katanya dengan perasaan sangat senang,ia merasa idenya untuk membantu Imam akan berhasil.kemudian Ayah Rangga melanjutkan,”oh …iya kapan kamu mau memberikannya untuk Imam ?,”lanjut pak Rahmat,Rangga Nampak berfikir sejenak .tiba-tiba “aha…lusa,tanggal 11 april Imam ulang tahun yang ke 12 ,aku akan memberikan sepatu itu sebagai kado ulang tahun,”jawab Imam.
Keesokan harinya,setelah Rangga berangkat sekolah pak Rahmat lalu ke toko untuk membeli beberapa keperluan sekaligus membeli sepatu untuk Imam,pak Rahmat memang terkenal dengan kedermawanannya,beliau tidak tanggung-tanggung membantu orang lain,pantas saja,ia memperoleh banyak rezeki,perkebunan tehnya berkembang pesat dengan keuntungan yang besar.banyak pekerja Pemetik teh yang bekerja dikebun teh pak Rahmat merasa senang bekerja dikebun pak Rahmat,bahkan ada yang telah bekerja hingga 10 tahun lamanya.pak Rahmat dikenal ramah dan baik hati terhadap setiap orang.
Sementara di sekolah saat belajar,Rangga sangat sering menatap Imam dan tersenyum,Imam semakin bingung melihat sikap Rangga,namun ia tetap serius belajar.dari tadi Rangga sudah tidak sabar untuk pulang,ia sangat ingin melihat kado berisi sepatu yang akan diberikannya besok kepada Imam sebagai hadiah ulang tahun.beberapa jam kemudian bel jam pulang berbunyi,semua siswa berhamburan keluar kelas,seperti biasa Imam dan Rangga pulang bersama,Rangga benar-benar menunjukkan sikap yang aneh,ia selalu menatap Imam dan tersenyum sendiri,tidak ada satu katapun yang terucap dari bibir mereka,Imam hanya diam melihat keanehan Rangga selama dua hari ini.
Sesampainya di rumah Rangga langsung menagih ayahnya,”yah….! Mana kado untuk Imam ?,”kata Imam Nampak terburu-buru,”tenang-tenang ayah sudah menyiapakannya,bahkan sudah di bungkus,!”jawab pak Rahmat dengan tenang.Rangga semakin senang dan bersorak ria.kado itu ia bawa ke kamarnya.
Keesokan harinya saat matahari terbit dari ufuk timur,tanggal 11 april 2011,pagi-pagi sekali Rangga mandi dan mempersiapkan kado yang akan di berikannya untuk Imam.hari ini adalah hari ulang tahun Imam tapi mungkin Imam lupa dengan hari ulang tahunnya jadi hadiah yang akan diberikan oleh Rangga akan menjadi kejutan besar untuk Imam.pagi-pagi sekali ia berangkat kesekolah dan membawa kadonya dengan bungkusan besar,ia menyembunyikan kado itu di suatu tempat disekolahnya.
Beberapa saat kemudian,Imam telah tiba di sekolah,dia disambut oleh Rangga dengan sedikit senyuman.Imam kini benar-benar bingung dengan sikap Rangga yang semakin aneh,selama tiga hari ini Rangga sering senyum-senyum sendiri jika melihat Imam,semenjak sepatu Imam rusak,sejak saat itu rangga menunjukkan sikap yang sangat aneh.Namun Imam tidak terlalu memikirkan hal itu,dia hanya menganggap itu hal yang biasa.
Beberapa jam telah berlalu,hari itu benar-benar hari yang melelahkan,betapa tidak semua mata pelajaran pada hari itu mengadakan ulangan harian,tanpa terasa waktu belajar di sekolah hari ini kini usai,bel pulang telah berbunyi dan seluruh siswa Nampak berhamburan keluar kelas.namun ketika hendak keluar kelas,Rangga menarik tangan Imam,kini tinggal mereka berdua di kelas itu,”tunggu di situ sebentar,”kata Rangga kepada Imam,Imam hanya diam dan menuruti perkataan Rangga,Rangga segera berlari menuju sebuah tempat dibelakang sekolah,ternyata ia hendak mengambil kado yang disimpannya tadi pagi,ia bergegas mengambil bingkisan kado itu dan berlari kembali kekelas.sesampainya di kelas ia melihat Imam sedang duduk di bangku,ia kemudian menyerahkan bingkisan kado itu kepada Imam,”Mam selamat ulang tahun,ini hadiahku untukmu,”kata Rangga kepada Imam,”makasih Angga,aku lupa hari ini aku ulang tahun,ini apa?,”,rangga menjawab”sama-sama,kamu boleh buka kado ini kalau kamu sampai dirumah.
Setelah memberikan kado itu, mereka pulang kerumah sepanjang perjalanan pulang kerumah Imam Nampak penasaran dengan isi bingkisan kado itu,ia kini tau jawaban akan keanehan Rangga selama ini,ternyata ia sedang berencana memberikan kado untuknya,di hari ulang tahunnya yang ke dua belas.
Sesampainya dirumah ia dikejutkan oleh suara adik-adiknya,”selamat ulang tahun kami ucapkan….,”kata adik-adik Imam.ternyata keluarganya dirumah juga telah menyiapkan acara kecil-kecilan untuk merayakan hari ulang tahun Imam.Bu St.Humairah telah memasak sop ubi untuk merayakan ulang tahun Imam.”itu apa kak ?,”Tanya adik-adik Imam sambil menunjuk bingkisan besar yang dibawa oleh Imam,”oh..ini kado ulang tahun dari Rangga !,”jawab Imam sambil membawa bingkisan itu masuk kedalam kamarnya.ia Nampak tidak begitu peduli dengan isi bingkisan tersebut.sehabis melepas seragam sekolahnya ia mengajak adik-adiknya untuk sholat dhuhur berjamaah,setelah sholat mereka dengan lahap menyantap sop ubi buatan biu mereka yang sangat lezat,Imam dan adik-adiknya hari ini merasa sangat bahagia sungguh makanan yang sangat enak dihari ulang tahun Imam yang ke 12,sehabis makan adik-adiknya merasa penasaran dengan isi kado pemberiaan rangga,”kak..kak..buka dong kado dari rangga..!,”kata adik-adiknya membujuk Imam,”iya..iya tunggu sebentar,kakak ambil kadonya,” Imam menuju kekamarnya dan mengambil kado pemberiaan Rangga,ia membawa kado itu keruang keluarga,diruangan itu ada adik-adik Imam dan ibu Imam sedangkan ayahnya ada disawah untuk melihat tanaman padi mereka.Imam membawa kado itu dengan langkah perlahan,adik-adiknya nampak penasaran dan serius akan isi kado itu.
Saat yang mendebar-debarkan telah tiba,Imam akan membuka kadonya dan ternyata…..ternyata isi kado itu adalah sebuah sepatu baru,Imam tak menyangka kalau isi kado itu adalah hadiah yang sangat di harapkannya,kini lengkaplah kebahagiaan itu,Imam tak berucap kata apapun adik-adiknya juga mereka semua melongo melihat sepatu itu,sepatu yang sangat bagus bahkan kelihatan dari bentuknya sepatu itu pasti sangat mahal,”Alhamdulillah yaa Allah,”kata Imam dengan penuh syukur,Imam merasa sangat senang,kini ia telah punya sepatu baru dan ia tidak lagi memakai sendal kesekolah.
Hari itu adalah hari yang terukir indah dalam masa hidup Imam,ini adalah hari ulang tahun terindah dalam hidupnya yang mungkin akan ia kenang sebagai sejarah hidup abadi.Imam tak menyangka kalau hari itu akan seindah seperti yang dirasakannya,baru kali ini ia merasakan kebahagiaan yang sangat besar seperti yang dialaminya hari ini.ia tidak akan pernah melupakan kari yang bersejarah itu.