Saturday, May 24, 2014

Puisi: Anu..

oleh: Raniansyah Rahman

anu...
bibirku bergetar
syair-syair tertahan di tenggorokanku
aku tak mampu berucap
aku gugup mengungkap
walau dapat kupastikan aku tak bisu
walau dapat kupastikan aku bicara benar

anu...
aku terpaku dalam diam
akupun bingung ini apa?
seolah aku dalam kaget terdahsyat
walau dapat kupastikan aku tak kaget

anu...
tak ada pendahuluan yang dapat kuucap
bgitupun kata pengantar yg tak sanggup kuungkap
jangan juga kau tanya aku soal daftar isi
mungkin aku hanya bisa memberikan isi, tapi tunggu!
'anu' masih bergetar di bibirku
jangan tunggu aku sampaikan penutup
karena tidak ada simpulan atas kisah ini

anu......anu.....anu...
Aku mencintaimu...
yah itu, aku sangat Mencintaimu kasihku

Pangkajene, 16 Mei 2014

Related Posts:

  • Puisi: Anu.. oleh: Raniansyah Rahman anu... bibirku bergetar syair-syair tertahan di tenggorokanku aku tak mampu berucap aku gugup mengungkap walau dapat kupastikan aku tak bisu walau dapat kupastikan aku bicara benar anu... aku … Read More
  • Puisi: Bait-Bait Galau karya: Raniansyah Dia datang menyambut biru langitmu lalu datang lagi di langit putihmu terus datang hingga jingga langit barat langit menghitam pun ia tak kunjung pergi terjaga bersama hingga larut dan terlarut dalam sa… Read More
  • Puisi: Serpihan Kenangan karya: Raniansyah Dia datang menyambut biru langitmu lalu datang lagi di langit putihmu terus datang hingga jingga langit barat langit menghitam pun ia tak kunjung pergi terjaga bersama hingga larut dan terlarut dalam sa… Read More
  • Puisi: Kekasih Hati oleh: Raniansyah Ini sebingkai cerita tentang kekasih hati aku masih rajin memperhatikanmu dari jauh menatapmu begitu dalam di belakangmu membaca kata demi kata yang kau bagi lalu mendalami setiap like dan komentarnya aku … Read More
  • Puisi: Definisi Cinta oleh: Raniansyah Cinta adalah keseimbangan kala das solen dan das sein bergenggaman di persimpangan tak terhingga arah cinta adalah nyanyian takdir nada rancu tak bermelodi yang menurutmu indah suara rumpang yang kau denga… Read More
Comments
0 Comments

0 comments:

 
e
m
o
c
l
e
W