Taman Musafir Tanpa Cagar, kini jadi Taman-mu Kafir
Senin, 12 Desember 2011, aku lewat di salah satu ikon kabupaten Pangkep di Pusat kota yaitu Taman Musafir, maklum setiap hari aku melalui taman itu karena merupakan jalur menuju sekolahku di SMAN 2 Pangkajene. Taman Musafir dibangun pada masa Pemerintahan bapak bupati Pangkep Alm. Syafruddin Nur(2004-2009). Di masa pemerintahan beliau banyak sekali kemajuan di kab.Pangkep, beliau benar-benar mewujudkan Pangkep yang maju, mandiri dan religius. Program-program pemerintah begitu merakyat apalagi dengan lahirnya program Gratis bagi masyarakat. Beliau membangun tempat-tempat yang bernuansa islami seperti gedung Islamic Centre dan Taman Musafir. Namun sepeninggal beliau semuanya nampak berubah Islamic centre kini fungsinya menjadi tak jelas sedangkan taman Musafir kini beralih fungsi menjadi tempat berpesta, bereuforia dan bahkan ‘pesta zinah’, yang taman itu kini jadi Taman-mu Kafir..itulah mungkin plesetan kata yang sangat cocok untuk Taman tanpa cagar itu.
Hmm benar-benar miris hati ini melihat taman yang begitu bagus disalahgunakan pemanfaatannya. Hari itu kulihat lagi beberapa pasang kekasih yang sedang duduk bersama dalam asmara mereka...yah pegangan tangan itu hal yang biasa menurut mereka...lebih dari itupun dianggap hal yang biasa. Lalu apakah orang tua mereka tahu tentang hal itu. Tentu tidak !! betapa tidak peduli orang tua, jika ada orang tua yang membiarkan anaknya seperti itu. Yang lebih membuat hati ini lebih miris lagi adalah mereka masih tetap melakukan itu pada masa-masa ujian semester, pake baju sekolah lagi !! yah sebenarnya mereka telah mencemarkan nama baik pelajar di pangkep padahal tidak semua begitu, namun dengan adanya sistem pengambilan sampel membuat seluruh pelajar menjadi tercemar, saya jelas malu melihat teman-teman pelajar yang seharusnya belajar malah pergi menjalin asmara. Yang lebih parah lagi mereka menjalin asmaranya di tempat yang salah, mengapa ??? apa mereka tidak tahu membaca Tulisan di bagian depan taman yaitu “ Taman Musafir” atau kata “Musafir” memiliki pemaknaan yang terlalu luas sehingga mereka tidak mengerti !! yah...bikin bingung aja..kalau menurut sepengetahuan aku sih..! ‘Musafir’ berarti orang yang dalam perjalanan untuk menyiarkan agama Islam. yah !! tapi nampaknya mereka salah arti deh !! mungkin mereka mengira “Musafir” adalah orang yang dalam proses(perjalanan) menjalin asmara.
Taman itu kini mungkin telah benar-benar merubah nama menjadi ‘Taman-mu Kafir’ karena pemanfaatan yang disalahgunakan. Bahkan sabda Rasul yang berbunyi “Laa Takhrabuu Zinah” yang artinya “ jangan mendekati Zinah” sepertinya sudah tidak dianggap ada oleh para Pezinah itu, pezinah ulung yang tak pernah sadar. Potret pelajar yang tak bermoral di negeri ini . Akibatnya, orang tua semakin tersiksa banting tulang untuk menyekolahkan mereka namun ternyata tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya oleh anak yang tak pernah mengerti orang tuanya. Lalu mereka begitu serimg menyuarakan “ tolong mengerti saya !“, padahal mereka sendiri tak pernah mengerti dengan orang tuanya. Tidak hanya itu, semua pelajar ikut tercemar walaupun semuanya tidak begitu.
Hmm, kasihan...taman yang Indah itu.. Pasti bapak Syafruddin sangat sedih melihat semua itu. Hmm...seandainya saja beliau masih hidup mungkin hal itu akan berbeda. Aku bahkan tak pernah meihat seorang Musafir pun singgah di tempat itu untuk menyiarkan agama Islam atau sekedar duduk membaca Al-Qur’an. Bahkan orang yang membaca Al-Qur’an pun tak pernah ada di tempat itu. Sepertinya tak pernah ada kegiatan keagamaan di tempat itu, tidak sesuai dengan namanya.
Angan-angan di kepala ini selalu menghantui, selalu berfikir jika seandainya Taman Musafir dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, pasti semuanya akan lebih baik, jika seandainya aku jadi Bupati..pasti tidak kan kubiarkan hal itu terjadi. Ah angan yang begitu lucu..pemerintah sekarang kadang tidak memperhatikan hal seperti itu, mmm masing-masing sibuk mengurusi masalah internal parpol padahal sebenarnya masalah Taman Musafir adalah masalah serius karena jika tidak diatasi maka akan semakin merusak umat.
Yah...semoga ada upaya perbaikan hal ini, semoga pelajar-pelajar yang berbuat salah itu cepat sadar dan semoga taman itu kembali berfungsi sesuai namanya.. semoga pangkep menjadi lebih baik...angan-angan itu semoga berwujud nyata..angan-angan yang ingin melakukan perubahan kearah yang lebih baik. *
Pangkep, 12 Desember 2011