Rabu, 9 November 2011, nampak beberapa buah gorong-gorong berlabel ‘Pengomposan’ di halaman depan/taman samping SMAN 2 Pangkejene, SMAN 2 Pangkajene memang salah satu sekolah yang berusaha mewujudkan sekolah Adiwiyata, salah satu budaya sekolah yang diterapkan warga sekolah adalah budaya pungut sampah setelah memasuki gerbang sekolah, tidak hanya itu sistem salam-sapa juga diterapkan siswa kepada guru-guru yang telah menjemput kedatangan siswa di Pintu gerbang. Budaya seperti ini sengaja diterapkan pihak sekolah sebagai wujud partisipasi pendidikan karakter, walaupun sebenarnya sebelum adanya sistem pendidikan karakter, SMAN 2 Pangkajene telah lebih dulu menerapakan nilai karakter kepada siswa.
SMAN 2 Pangkajene merupakan salah 1 sekolah di Sulawesi selatan yang menjadi sekolah percontohan pendidikan karakter di tingkat nasional. SMAN 2 Pangkajene terus menunjukkan eksistensinya dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan serta IPTEK dengan landasan utama IMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kali ini SMAN 2 Pangkajene menerapkan pengomposan di sekolah sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. “ kita merupakan salah satu sasaran penilaian Adipura, jangan sampai karena sekolah kita, nilai untuk kabupaten Pangkep menurun. Jadi semua siswa harus peduli dengan Lingkungan dan membenahi lingkungan sekolah, khususnya yang dekat dengan kelas masing-masing” ujar Pak Azis, salah satu Guru SMAN 2 Pangkajene usai sholat Dhuhur berjamaah siang itu.
“Selama kepala lurus, maka ekor akan ikut lurus” itu lah kata orang bijak, dan mungkin itulah yang terjadi pada SMAN 2 Pangkajene, semua yang dilakukan siswa tidak terlepas dari keteladanan yang diperlihatkan para guru di SMAN 2 Pangkajene terutama bapak Firdaus A.Noor S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah, Para guru senantiasa memberikan contoh kepada siswa dengan turun tangan langsung memungut sampah di sekitar lingkungan sekolah, sehingga siswa merasa terpacu untuk peduli dengan lingkungannya. Sekolah ini berharap semoga tidak hanya sekolahnya yang diteladani namun warga sekolah pun harus patut diteladani.(Rn)