Ada saja cerita
menarik dan bermakna dalam setiap perjumpaan dengan saudara-saudaraku di SMAN 2
Pangkajene, mungkin inilah esensi keunggulan dari sebuah sekolah baru yang berdiri
sejak 2009 lalu itu. Pagi itu (22 Juni 2013) sekelompok orang berbaju seragam
warna hitam, dengan lambang smada di dadanya terlihat berbincang santai di samping gedung
Ibnu Sina SMAN 2 Pangkajene, mereka sementara menunggu teman yang lain untuk berangkat
ke Tanjung Bayang, Makassar dalam rangka melaksanakan sebuah kegiatan penting
di sana, salah satu diantara mereka adalah aku. Hmm…mereka adalah alumni SMAN 2
Pangkajene.
***
Pagi
itu (22 Juni 2013), kami berangkat menggunakan dua buah angkutan umum menuju ke
Tanjung Bayang, Makassar, dalam rangka acara Rapat Kerja Ikatan keluarga Alumni
SMAN 2 Pangkajene. Walau berdesakan, tetapi justru di situlah dapat dipetik
lagi sebuah makna hidup yang insyaAllah bermanfaat, yah…setidaknya membuat iri
yang tidak sempat ikut waktu itu…hehe *bercanda. “Inilah alumni SMAN 2
Pangkajene, inilah hasil didikan guru-guru SMAN 2 Pangkajene,“ ucapku dalam
hati, tatkala melihat kesederhanaan teman-teman waktu itu. Ternyata tak ada
yang berubah dari teman-teman, yah...suasana itu tentu mengingatkan momen kala
masih di SMAN 2 Pangkajene, jika melihat ada sekelompok anak membawa piala
bergilir diatas angkutan umum alias pete’-pete’ maka itu pasti siswa
SMAN 2 Pangkajene, kesederhanaan dan keterbatasan memang bukanlah alasan untuk
berbuat lebih baik dibandingkan orang lain yang memiliki fasilitas lebih.
“Jangan menyerah hanya karena kita memiliki keterbatasan atau kita miskin, saya
juga dulu orang Miskin..tapi Alhamdulillah sekarang saya bisa seperti ini,
lihat Obama..dia itu presiden salah satu Negara adikuasa, waktu sekolah di
Indonesia,..dia membantu ibunya berjualan karena ia juga kurang mampu, tapi
sekarang…?? Dia adalah orang sukses yang dikenal dunia,” jelas pak Amin (Muh.
Aminuddin, anggota DPRD kab. Pangkep komisi III (pendidikan)) memotivasiku kala
aku berkunjung ke rumahnya di Ma’rang beberapa waktu lalu (pertengahan juni).
***
Ibarat
menemukan keluarga kedua, bersama teman-teman alumni dari SMAN 2 Pangkajene,
aku merasakan hal yang mungkin tidak pernah dirasakan oleh orang lain dari
sekolah lain. Banyak perbedaan, tapi semuanya tercair dengan kebersamaan. Malam
itu (22 Juni 2013), aku melihat lagi sebuah peristiwa yang membuatku
terkagum…berpikir andai saja kelak ada diantara kami yang jadi pemimpin atau bigboss
dan sikap pada malam itu tidak berubah, maka pasti jadi sosok pemimpin yang
amanah, sederhana dan mencintai rakyat.
Hmm…adegan makan bersama sepiring berdua membuat makanan sederhana jadi
menu istimewah yang rasanya bisa bersaing dengan makanan buatan koki
internasional *eaa, piring yang ada waktu itu terbatas dan memang mengharuskan
sebagian makan berdua,…tapi yang membuatku bangga dan kagum bisa bergabung
bersama keluarga alumni ini adalah tak ada protes sama sekali, tak ada yang
menolak atau enggan berdua…malahan terdengar suara gaduh berebut pasangan
….ciee…hahaha. Walau malam itu aku makan sendiri karena memang hanya sebagian
yang harus berdua, tapi mataku menjelajah memperhatikan kakak-kakak d’Uno dan
teman-teman dari D’sertion yang makan berdua, kebersamaan malam itu mungkin pertama kali kurasakan
dalam hidup.. .dan inilah keluarga kedua yang sesungguhnya…inilah esensi dari
SMART yang dulu pernah ditanamkan oleh bapak/ibu guru di sekolah tercinta, SMA
Negeri 2 Pangkajene. Tak perlu aku
terlalu berbangga dengan label ‘Unggulan’ yang selama ini bersanding dengan
nama sekolahku, karena aku telah merasakan hakikat dan arti ‘unggul’ itu
bersama teman-teman dari SMAN 2 Pangkajene…hakikat yang mungkin hanya bisa
kurasakan di sini. Aku tak tahu sampai kapan kenangan ini akan terus tertanam,
yah..pastinya sampai nafasku tak lagi bersamaku.
***
Rapat
Kerja Alumni waktu itu menjadi satu lagi
catatan berharga dalam perjalanan hidup dan terbilang sangat menyesal jika
seandainya waktu itu aku tidak bisa ikut, tapi Tuhan memang pandai mengatur
skenario,…Tuhan telah menunjukkan satu lagi jalan padaku untuk menemukan makna
hidup. Yah…dan itu aku temukan dari teman-teman alumni, kesederhanaan dan
kebersamaan….sifat mulia yang sudah jarang dimiliki bangsa ini….hakikat
kekayaan yang telah jarang dimiliki oleh orang kaya yang sering disebut
‘konglomerat’. Sifat yang kini tumbuh bersama teman-teman alumni dan
semoga bisa bertahan hingga kami menjadi
‘ini’ dan ‘itu’. Teringat kutipan puisi pak Suparman (Guru Biologi SMAN 2
Pangkajene) kala beliau tampil dalam acara Promnite angkatanku(d’sertion),
“satu kata mereka begini…’karenamu ku begitu’,” . yah!..inilah hasil didikan dari guru
sekaligus orang tua kedua tercinta…inilah makna hidup yang mereka berhasil
torehkan…walau kami telah alumni…tapi kami akan tetap jadi keluarga SMAN 2
Pangkajene .
Pangkep, 25 Juni 2013