PUISI
PUING
HARAPAN
Karya :
Raniansyah
Di antara beribu kata terpendam
Di balik sejuta senyum tersirat
Di antara tetes-tetes keringat
Di atas sebuah puing harapan
kubermimpi, kuberharap, kuberangan
Andai dunia mengerti
Bila mereka tahu
Ada seberkas cahaya di sini
Dimana ? Di sini, di hati
Cahaya ?,
Ya.. cahaya…
Seberkas cahaya harapan
Dari anak negeri, untuk anak negeri
Ketika bisnis jadi prioritas mereka
siapa mereka?
mereka yang biasa tawarkan bantal ikrar
jelang pemilu
yang selalu akrab dengan kasur
solidaritas
walau akhirnya, setitik kapuk pembuktian pun tak ada.
Mereka yang dengan gagahnya disebut
Pemimpin
yang megah dengan sapaan wakil rakyat
Walau itu hanya nama, walau itu hanya
identitas
Internal parpol jadi urusan utama
Rakyat akhirnya jauh dari harapan
Rakyat kini….mungkin tak percaya lagi
Bangunan harapan kini runtuh
tapi diantara reruntuhan itu
Kita masih punya puing-puing
Puing? Ya…Puing harapan
Dari generasi, generasi penerus?
Bukan…tapi generasi pelurus
Kita bisa merangkai puing harapan
Kita mampu saling merangkul
Kita dapat membangun harapan dari
puing itu
Aku, kami, kita siap membangun puing
itu
Dari anak Indonesia untuk Indonesia
Karena kami ditakdirkan harus untuk
itu.
Nama : Raniansyah
Kelas : XII Ibnu Khaldun